Sitemaps

Sunday, January 31, 2021

Cara darurat ketika aki tekor dan tidak kuat distater


Cara starter motuba ketika aki tekor karena lama tidak dipakai tanpa jumper dari aki mobil lain


Karena motuba jarang dipakai, dipanaskan pun jadi jarang, dan akhirnya mengalami tekor baterai, bukan soak ya. 


Karena tidak punya charger aki, cek-cek di market place ada powerbank yang bisa untuk jumper aki dengan harga murah merek otoheroes k21 seharga 200ribuan. Bisa beli disini https://shp.ee/7qj98zp .Akhirnya diputuskan untuk beli online dan tinggal tunggu paket datang. 


Setelah barangnya tiba, langsung tes pakai sesuai petunjuk karena ketika cek kapasitas masi 100% dengan empat lampu menyala. Dan ternyata tidak bisa untuk starter sesuai dengan petunjuk dan indikator drop menjadi 2 lampu led. 


Akhirnya di charge dulu powerbanknya dan dicoba sesuai pentunjuk kitab sucinya yaitu jepit dulu sesuai dengan kutub kutub aki, hitam ke negatif dan merah ke positif baru colok ke power banknya. Dan ternyata masih gagal walau ada peningkatan dari percobaan pertama, dinamo starternya sempat mutar sedikit. 


Mungkin karena baterainya agak besar 70ah, jadinya power output dari powerbank yang cuma 3.7v tidak cukup jika terbagi ke aki yang kosong. Maka dicoba dengan membuka kepala aki agar aki tidak terhubung dan hanya memanfaatkan asupan tenaga dari powerbank yang voltasenya cukup kecil tapi ampernya mencapai 400 amper peak. Agak ngeri dengan amper sebesar itu, takut terbakar. 


Akhirnya dicoba starter dengan hanya powerbank yang terhubung tanpa aki dan akhirnya menyala motubanya distarter. Langsung cepat cepat copot konektor jepit buaya dari powerbank baru lepas jepir buanyanya dan pasang kutub positif aki dulu baru yang negatif dan biarkan motuba hidup sebentar agar aki yang tekor tercharge lagi. Lumayan membantu juga ini powerbank untuk jumper dengan harga 200san ribu rupiah. Bisa dibeli disini >> sini.


Saturday, January 16, 2021

Pemilihan bibit kelapa sawit unggul bersertifikasi DP Topaz dari Asian Agri

 Kenapa harus bibit bersertifikasi ?

Pemilihan bibit bersertifikasi sangat diwajibkan jika ingin serius berinvestasi dibidang perkebunan kelapa sawit, kenapa sangat wajib ? Sudah jelas investasi  yang dikeluarkan bukanlah jumlah yang kecil walau dimulai dari lahan yang kecil. Perlu diingat bahwa tanaman sawit berbeda dari tanaman perkebunan lain seperti karet yang tidak perlu dirawat. Tanpa dirawat kebun sawit tidak akan memberikan hasil yang seperti diinginkan dan sudah jelas sangat rugi diwaktu. Perlu dicatat bahwa tananam sawit yang terawat akan memberikan hasil pada tahun ke 3 atau TM1 dan minimal akan menghasilkan berat jenjangan minimal 3kg tentu saja ini berlaku untuk bibit bersertifikasi yang sudah terjamin. Bagaimana kalau tidak dirawat atau dibiarkan saja ? tetap berbuah tetapi mungkin tidak pada tahun ke 3, dan berat TBS yang dihasilkan akan kurang dari 3kg.


Jadi bibit bersertifikasi sudah menjamin investasi yang kita keluarkan ditahap pembelian bibit terjamin untuk memberikan hasil yang cepat dan melebihi yang diharapkan dengan catatan terawat dengan baik baik perawatan maupun pemupukannya dengan demikian investasikan yang kita keluarkan akan cepat kembali.

 

Memilih bibit kelapa sawit unggul bersertifikasi

Walaupun sudah memutuskan untuk membeli bibit bersertifikasi, namun bibit bersertifikasi saja tidak cukup untuk memberikan timbal balik yang memuaskan. Bibitan tempat pembelian bibit bersertifikasi juga perlu untuk diperhatikan, paling bagus langsung beli dengan pembudidaya jenis bibitanya seperti bibit kelapa sawit topaz misalnya bisa langsung beli di perusahaan-perusahaan afiliasi dari Asian Agri. Jika ingin beli dari pembudidaya perorangan maka perhatikan perawatan dari bibitan tersebut. Banyak dijumpai pembibitan perorangan yang melakukan budidaya bibitan kelapa sawit bersertifikasi namun tidak memperhatikan kualitas dari pembibitan yang dilakukan. Seperti penggunaan polybag yang besar pada tahap Main Nursery (MN), pengaturan jarak bibitan pada MN, pemupukan dan perawatan dari segala penyakit seperti jamur dll yang akan mempengaruhi pertumbungan bibit kelapa sawit.


Pada pembibitan perusahaan besar, bibit yang kita beli tidak perlu kita pilih – pilih lagi karena sudah dilakukan sortasi oleh pihak perusahaan yang menjualnya.  Jadi dapat dipastikan akan mendapatkan bibit dengan kualitas terbaik. Berbeda dengan pembibitan perorangan yang biasanya karena keterbatasan lahan dan dana tidak melakukan pembibitan sesuai dengan standarisasi perkebunan kelapa sawit sehingga bibit yang ada tidak seragam ukurannya, kondisi daun yang bebas dari jamur dan hama, pelepah yang tegak dll.

 

Rekomendasi bibit Topaz sebagai salah satu unggulan

Banyak ragam bibit bersertifikasi yang dijual dipasaran, mulai dari bibit bersertifikasi PPKS, Salim dengan DP SAINnya, First Resource dengan FR2nya dll.


Salah satu varietas hasil persilangan DxP adalah bibit kelapa sawit bersertifikasi dari Asian Agri yang diberi nama Topaz bisa dipertimbangkan jika ingin memulai investasi dibidang perkebunan kelapa sawit, Selain Memiliki PKS ( Pabrik Kelapa Sawit ) Asian Agri juga  tentunya memiliki perkebunan yang cukup luas dan dapat dijadikan contoh bilah ingin menjadikan Topaz sebagai bibit ungulan yang akan ditanam.


Review Bibit Sawit DP Topaz by Asian Agri


bibit kelapa sawit unggul bersertifikat
Jarak dan ukuan polybag yang pas di MN


Bibit kelapa sawit yang cukup ideal untuk penanaman tentu saja yang telah berumur setidaknya 9 – 10 bulan. Hal ini agar bibit tersebut siap tanam dan tidak mengalami kematian ketika ditanam dilapangan akibat terendam ataupun serangan hama tikus. Dan tentunya juga merupakan umur yang cukup masih memudahkan untuk dilakukan proses penamaman yang berbeda dengan bibit yang telah berumur 2 tahun atau lebih yang cenderung lebih besar dan tentu tidak semudah bibit yang umur 9 bulan proses tanamnya.

Ada bebebrapa alasan pemilihan bibit kelapa sawit Topaz, pertama karena lahan gambut, topaz berpelepa pendek sehingga meminimalisir tumbang ketika sudah tinggi, kedua bibit topaz juga cukup tahan di area gambut dan tetap bisa memberikan produksi  tinggi dengan memberikan AKP (angka kerapatan panen ) yang cukup tinggi di tanaman TM.

Kesimpulannya bibit kelapa sawit bersertifikasi siap tanam memang lebih mahal dari bibit sawit tanpa sertifikasi, namun dengan harga yang lebih mahal dapat mendapatkan ketenangan akan pengembalian hasil yang lebih pasti dan bikin senyum – senyum tentunya.